
Friend.tech "Sekarat" Dalam Waktu Singkat, Pendapatannya Anjlok 90%
Friend.tech dengan cepat kehilangan pesona, dan para penggunanya berangsur-angsur pergi. Dalam jangka waktu yang sangat singkat sejak peluncurannya, jumlah pengguna, transaksi dan pendapatannya dari fee transaksi mengalami penurunan yang signifikan.
Setelah debutnya pada 11 Agustus, Friend.tech dengan cepat mendapatkan popularitas. Hanya dalam waktu satu minggu, tepatnya pada 19 Agustus, mereka menghasilkan fee lebih $1 juta dalam 24 jam, dan mengungguli Uniswap dan jaringan Bitcoin. Bahkan, biaya harian melonjak dan mencapai puncaknya pada 21 Agustus, yaitu sekitar $1,7.
Berdasarkan data terbaru dari Dune Analytics, biaya kumulatif yang dikumpulkan oleh aplikasi kini telah melampaui angka $8 juta.
Namun kesuksesan itu hanya berlangsung sementara. Saat ini, pendapatan mereka telah menurun secara drastis. Menurut DefiLlama, fee harian Friend.tech telah anjlok 90% dari puncaknya, dan berada di angka $161.117 pada 29 Agustus. Selain itu, volume perdagangan harian decentralized social ini juga turun dari rekor $16.8 juta menjadi $382,185.
Transaksi di Friend.tech juga turun lebih dari 90% dari puncaknya yang hampir 525,000 pada 21 Agustus, menjadi lebih dari 51,000 transaksi pada 27 Agustus, menurut data Dune Analytics.
Bersamaan dengan penurunan biaya dan transaksi, jumlah pembeli dan penjual juga mengalami penurunan. Pada 21 Agustus, terdapat 58.000 pembeli dan 27.000 penjual. Tapi pada 27 Agustus, jumlahnya berkurang menjadi 10.000 pembeli dan 7.800 penjual.
Penurunan mendadak ini menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan model platform dan kemampuannya mempertahankan pengguna dari waktu ke waktu.
Friend.tech berpusat pada pembelian dan penjualan “saham” yang memungkinkan pembeli mengirim pesan pribadi ke penjualnya, dan platform tersebut dilaporkan mengambil potongan biaya transaksi sebesar 5%.
Meskipun alasan pasti penurunan ini masih belum jelas, sebuah laporan dari firma riset kripto Messari mengungkapkan bahwa pengguna telah menyuarakan kekhawatiran atas biaya perdagangan, waktu loading yang lamban, dan mekanisme penilaian token di platform. Selain itu, tidak adanya kebijakan privasi yang jelas menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang dan calon pengguna.
Bot perdagangan otomatis, yang memainkan peran penting dalam lonjakan awal transaksi, juga berkontribusi terhadap penurunan ini. Menurut para ahli, bot ini memanipulasi urutan transaksi, memungkinkan mereka membeli token dengan harga lebih rendah sebelum dibeli influencer. Hal ini tidak hanya menyebabkan pembuat konten harus membayar harga lebih tinggi di pasar sekunder, tapi juga menyebabkan penurunan keterlibatan pengguna.
Sementara itu, dalam postingan di X (Twitter), manajer risiko pembayaran Coinbase, Lisandro Rodriguez berpendapat bahwa platform tersebut “sekarat” karena “keserakahan dan eksekusi yang buruk.”