
Hakim 'Abu-abu' Terkait Penjualan Sekunder LBC, Apakah Sekuritas atau Bukan
Hakim yang memimpin kasus LBRY Credits (LBC) menolak untuk mengeluarkan keputusan apakah penjualan sekunder token tersebut adalah sekuritas atau bukan, sehingga menambah ketidakpastian peraturan dalam industri crypto di AS.
Pada 11 Juli, Hakim Paul Barbadoro dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik New Hampshire membuat keputusan dalam kasus yang diajukan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat terhadap platform konten terdesentralisasi LBRY.
Dalam putusannya, hakim Barbadoro mengatakan, "Oleh karena itu, saya tidak mengambil posisi apakah persyaratan pendaftaran berlaku untuk penawaran pasar sekunder LBC."
Pasar sekunder adalah tempat trader membeli dan menjual sekuritas, sedangkan pasar primer melibatkan perdagangan dari perusahaan yang menerbitkan sekuritas secara langsung.
LBRY Credits (LBC) adalah aset kripto yang digunakan dalam jaringan LBRY, yang memfasilitasi pembagian dan monetisasi konten digital. Kasus ini berkisar pada pertanyaan apakah penjualan sekunder token LBC harus diperlakukan sebagai sekuritas berdasarkan undang-undang sekuritas yang ada.
Keputusan hakim pada hari Rabu semakin menyoroti kompleksitas seputar klasifikasi peraturan aset digital di AS. Padahal, hasil dari kasus ini diharapkan dapat menjadi preseden untuk keputusan di masa mendatang dan membentuk lanskap peraturan untuk industri crypto yang lebih luas.
Implikasi Putusan LBC Terhadap Kasus Ripple
Putusan kasus LBC juga mungkin akan berdampak pada kasus SEC melawan Ripple, yang akan diputuskan dalam beberapa bulan mendatang.
John Deaton, seorang pengacara AS yang mewakili Ripple sebelumnya menulis di Twitter bahwa dia telah menghubungi hakim Barbadoro untuk mencari kejelasan apakah LBC merupakan sekuritas. Dia mengatakan bahwa hakim akhirnya akan memutuskan untuk menegakkan "pengekangan yudisial."
Sayangnya, putusan Barbadoro justru masih abu-abu, dan tidak sesuai dengan harapan Deaton, yang percaya bahwa penjualan sekunder LBC bukan merupakan penawaran sekuritas.
Dalam sidang banding pada 30 Januari 2023, hakim mengklarifikasi bahwa LBC hanya dianggap sebagai sekuritas jika penjualan dilakukan secara langsung.
Pada saat itu, SEC sendiri juga telah mengakui bahwa penjualan sekunder LBC bukan merupakan sekuritas, dan memilih untuk menerima pembayaran denda $22 juta. Namun pada bulan Mei, SEC merevisi angka tersebut dan meminta pengadilan untuk mengenakan denda sebesar $111.000, dengan alasan "kekurangan dana dan status hampir mati" LBRY.