
Hanya Sebagian Kecil Warga El Salvador yang Memiliki Kripto
Meskipun El Salvador telah mengakui Bitcoin sebagai mata uang yang sah, masih sedikit warga negara itu yang memiliki aset kripto.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Triple-A, tingkat adopsi aset kripto di negara itu hanya 1,72%. Ini berarti bahwa hanya 109.175 dari 6.36 juta orang di El Salvador yang yang memiliki aset kripto.
Angka ini sangat di bawah ekspektasi, mengingat pemerintah El Salvador telah melakukan langkah progresif untuk memperkenalkan cryptocurrency kepada masyarakat.
Salah satu upayanya yang paling menonjol adalah, pada Januari 2023, El Salvador mengesahkan Undang-Undang Sekuritas Digital. Undang-undang ini mengklasifikasikan Bitcoin sebagai komoditas digital dan aset kripto lainnya sebagai surat berharga.
Selain itu, pemerintah Salvador juga gencar meluncurkan berbagai program dan strategi untuk memberikan citra positif terhadap bitcoin, termasuk Casa del Bitcoin, Chivo, Bitcoin City, Volcano Bonds, dll.
Tapi, terlepas dari semua upaya itu, El Salvador masih berada di peringkat ke-55 dalam indeks adopsi kripto global. Rendahnya tingkat adopsi ini menunjukkan bahwa masyarakat Salvador belum sepenuhnya menerima mata uang digital.
Di lain sisi, beberapa negara, termasuk negara yang telah memberlakukan larangan terhadap kripto, mengalami tingkat pertumbuhan yang lebih cepat.
Sebagai perbandingan, Tiongkok, yang melarang cryptocurrency, diperkirakan 4,08% warganya (sekitar 58 juta orang) dilaporkan memiliki aset digital. Amerika Serikat, yang masih bergulat dalam dilema regulasi kripto, memiliki tingkat adopsi yang lebih tinggi, yaitu 14,36%, atau sekitar 48 juta dari 339 juta populasi.
Meskipun terdapat tantangan, pemerintah Salvador tetap berkomitmen untuk mempromosikan adopsi kripto. Baru-baru ini, negara tersebut telah meluncurkan program kewarganegaraan demi investasi baru yang menawarkan tempat tinggal dan kewarganegaraan bagi individu yang berinvestasi $1 juta dalam Bitcoin atau Tether.