Investor, CEO dan Co-Founder Gala Game Saling Gugat, Ada Apa?
Polemik gugat menggugat sedang mengguncang startup Web3 GameFi Gala Game. Efeknya berimbas pada harga token GALA yang mengalami penurunan 10% dalam 24 jam terakhir.
Investor Gugat CEO Gala Games
Pada tanggal 31 Agustus, sejumlah investor Gala Games mengajukan gugatan terhadap CEO Gala Games Eric Schiermeyer. Mereka menuduh sang CEO melakukan skema curang dan bertindak tanpa sepengetahuan atau persetujuan pemegang saham.
Tuduhan tersebut juga menuduh Schiermeyer menggunakan dana Blockchain Game Partners (BGP) untuk keperluan pribadi. Mereka juga menyerukan agar Schiermeyer dari jabatan direktur dan presiden BGP.
CEO Gala Game Gugat Co-Founder Wright Thurston
Pada hari yang sama ketika gugatan investor diajukan, CEO Gala Games Eric Schiermeyer juga melayangkan gugatan terhadap salah satu pendirinya salah satu pendiri perusahaan, Wright Thurston.
Schiermeyer menuduh Thurston telah mencuri 8,6 miliar token GALA pada awal tahun 2021 dan berhasil menjualnya seharga $130 juta sebelum perusahaan dapat menghentikannya. Jumlah itu lebih dari 100% dari total jumlah GALA yang beredar pada saat itu.
Schiermeyer mengklaim bahwa pencurian token itu tidak diungkapkan pada saat itu karena khawatir akan mengakibatkan runtuhnya ekosistem GALA.
Sebagai solusi parsial, pada bulan Mei 2023, perusahaan menerbitkan token Gala v2 yang diiklankan akan membawa “sejumlah perbaikan, termasuk mekanisme pembakaran yang ditingkatkan, peningkatan keamanan, dan kemampuan peningkatan di masa depan.”
Schiermeyer menjelaskan bahwa tujuan sebenarnya dari token tersebut adalah untuk membuat token GALA di dompet yang dikendalikan Thurston menjadi usang dan menjaga agar ekosistem lainnya tidak terpengaruh.
Pada saat upgrade tersebut, Schiermeyer mengklaim bahwa sekitar setengah dari token GALA Thurston sudah ada di bursa terpusat, dan Thurston menjualnya dengan keuntungan lebih dari $130 juta. Ketika Schiermeyer menuntut agar Thurston berhenti menjual GALA yang dicuri, “Thurston awalnya menjawab bahwa dia menjual beberapa token GALA untuk membeli amunisi senjata api. Lalu dia berhenti merespons,” bunyi gugatan Schiermeyer.
Gugatan Schiermeyer juga menuduh Thurston melakukan pola pendirian perusahaan yang akhirnya bangkrut, atau terikat dalam litigasi.
Thurston Balik Menggugat Schiermeyer
Di lain sisi, Thurston juga balik menggugat Schiermeyer. Dalam gugatannya, yang juga diajukan pada hari yang sama, dia menuduh Schiermeyer mengambil kendali Gala Games dan menggunakan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi, termasuk pembiayaan jet pribadi.
Thurston juga mengeluh bahwa Schiermeyer melakukan penyimpangan, dan salah urus. Dia juga menyebutkan bahwa transaksi yang dilakukan Schiermeyer telah mengakibatkan kerugian ratusan juta dolar pada Gala serta aset perusahaan dan pemegang saham.
Gala Games didirikan bersama oleh Thurston dan Schiermeyer pada awal tahun 2019, di mana masing-masing menerima 50% kepemilikan. Michael McCarthy, yang juga terdaftar sebagai salah satu founder Gala, tidak disebutkan dalam kedua gugatan tersebut.
Thurston Menghadapi Tuduhan Penipuan Lainnya
Thurston juga digugat oleh SEC awal tahun ini sehubungan dengan perusahaan lain yang ia dirikan, Green United LLC, yang menurut SEC menyesatkan investor untuk memasukkan $18 juta ke dalam perusahaan kripto ramah lingkungan yang dimanipulasi.
Menurut SEC, investor di Green United diberitahu oleh perusahaan dan oleh promotor Kristoffer A. Krohn, yang juga disebutkan dalam gugatan tersebut, bahwa mereka membeli penambang dan node yang terkait dengan “jaringan listrik publik global yang terdesentralisasi” yang didukung oleh token ERC-20 GREEN.
Kenyataannya, SEC menuduh bahwa token GREEN tidak ada dan perangkat lunak yang disebutkan oleh Thurston untuk menambang bitcoin tampaknya tidak bekerja.
Kedua terdakwa mengajukan mosi untuk menolak gugatan SEC pada bulan Mei atas dasar yurisdiksi, bahwa lembaga tersebut tidak memiliki yurisdiksi untuk mengawasi kasus-kasus yang melibatkan aset digital.