
Lebih 88.000 Jutawan di Dunia Kaya Berkat Aset Kripto
Puluhan ribu orang berhasil mengumpulkan kekayaan melalui aset kripto. Sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh konsultan investasi yang berbasis di London, Henley & Partners mengungkapkan bahwa dari 56,1 juta jutawan di dunia, 88.200 dari mereka memperoleh kekayaannya dari aset kripto. Dari jumlah tersebut, 40.500 merupakan investor setia Bitcoin.
Selain itu, Henley & Partners juga merinci bahwa 182 individu telah mencapai status centi-millionaires (centi-jutawan) melalui investasi kripto. Centi-jutawan adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada individu yang memiliki kekayaan bersih di atas $100 juta. Hebatnya, 78 dari centi-jutawan ini mengumpulkan kekayaan dari Bitcoin (BTC).
Lebih lanjut, laporan tersebut mengungkapkan bahwa 22 orang mendapatkan kekayaan yang lebih besar, dan mendapat status miliarder berkat aset kripto. Enam dari mereka adalah Bitcoiner sejati.
CEO Henley & Partners, Juerg Steffen menyoroti dalam laporannya bahwa ketika pemerintah merancang peraturan kripto, para investor secara aktif mencari alternatif untuk melindungi aset mereka.
“Kami telah melihat lonjakan signifikan dalam pertanyaan dari para jutawan kripto selama enam bulan terakhir, yang semuanya ingin membangun 'Plan B' yang layak untuk melindungi diri mereka dari potensi larangan perdagangan atau penggunaan mata uang kripto di negara mereka dan untuk masa depan,” kata Steffen.
Para jutawan kripto pada tahun 2023 termasuk CEO Binance Changpeng Zhao (CZ), Chris Larsen dari Ripple, si kembar Winklevoss dari Gemini, Brian Armstrong dari Coinbase, Brad Garlinghouse dari Ripple, dan pendiri Bitcoin.com Roger Ver.
Sementara itu, negara yang paling terdepan dalam adopsi aset kripto adalah Singapura. Pemerintah di negara ini telah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan sektor aset digital nasional sambil memastikan kebijakan perpajakan yang menguntungkan bagi investor dan individu.
Swiss, Uni Emirat Arab (UEA), dan Hongkong masing-masing berada di posisi kedua, ketiga dan empat. Sementara itu, Amerika Serikat berada di peringkat kelima.
Meskipun kripto mungkin tidak lagi mengalami pertumbuhan eksplosif seperti yang terjadi pada puncak popularitasnya, aset kripto terus memikat investor dan individu. Laporan terbaru dari CFA Institute dan Financial Industry Regulatory Authority's Investor Education Foundation mengungkapkan bahwa lebih dari separuh Generasi Z, berusia antara 18 dan 25 tahun, telah terjun ke dunia crypto.