
Ripple Ajukan Pendaftaran Perusahaan Crypto dan Lisensi di Inggris dan Irlandia
Ripple mulai melakukan ekspansi lebih lanjut di Eropa menyusul kemenangan penting melawan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS. Protokol pembayaran berbasis blockchain ini telah mengajukan pendaftaran sebagai perusahaan aset kripto di Financial Conduct Authority (FCA) Inggris, serta mengupayakan lisensi lembaga pembayaran di Irlandia.
Hal ini diungkapkan oleh Sendi Young, Managing Director Ripple Eropa, selama wawancara dengan DL News. “Kami sedang dalam proses mengajukan pendaftaran aset kripto kami di Inggris dan lisensi pembayaran kami di Irlandia. Ini semua adalah investasi besar-besaran dengan pandangan bahwa kami akan terus tumbuh secara eksponensial di wilayah ini,” kaya Young.
Young juga menegaskan bahwa Ripple terus meningkatkan jumlah karyawannya di Eropa. Dalam 18 bulan terakhir, Ripple telah meningkatkan karyawannya di Inggris dan Eropa sekitar 75%, dan sekarang mempekerjakan lebih 100 karyawan di kantornya di London, Dublin, dan Reykjavik, Islandia.
Langkah Ripple untuk mengajukan pendaftaran dan lisensi di Inggris dan Irlandia dilakukan setelah pengadilan AS menetapkan bahwa penjualan XRP Ripple di bursa crypto tidak memenuhi syarat sebagai kontrak investasi.
Keputusan ini menyebabkan peningkatan nilai XRP yang signifikan, dan investor melihat keputusan ini sebagai indikasi bahwa cryptocurrency mungkin tidak tunduk pada peraturan sekuritas di AS.
Young mengatakan bahwa keputusan itu adalah kemenangan besar dan positif untuk pertumbuhan perusahaan di AS.
Bulan lalu, Ripple menerima persetujuan prinsip untuk lisensi Lembaga Pembayaran Utama dari Otoritas Moneter Singapura (MAS).
Perusahaan Crypto Menargetkan Inggris
Karena situasi di Amerika Serikat yang kurang bersahabat, semakin banyak perusahaan crypto yang berpaling ke Inggris untuk mencari lingkungan bisnis yang mendukung.
Baru-baru ini, firma modal ventura Andreessen Horowitz (A16z) mengumumkan kantor baru pertamanya di luar AS, yaitu di London. Mereka menyebutkan "lingkungan bisnis yang dapat diprediksi" sebagai alasan utama untuk berekspansi ke luar negeri.
Sejauh ini, beberapa undang-undang telah diperkenalkan di parlemen Inggris yang bertujuan untuk menyiapkan aturan jelas untuk industri crypto.
Pada bulan Juni, sebuah undang-undang yang menetapkan cryptocurrency berada di bawah aturan yang sama dengan aset tradisional ditandatangani menjadi undang-undang setelah menerima persetujuan kerajaan dari Raja Charles.
Undang-undang baru tersebut memberikan wewenang kepada Treasury, Financial Conduct Authority (FCA), Bank of England, dan Regulator Sistem Pembayaran untuk memperkenalkan dan menegakkan peraturan untuk bisnis crypto.
Lalu, pada bulan ini, anggota parlemen di majelis tinggi Inggris membahas draf undang-undang yang berupaya memperluas kemampuan pihak berwenang untuk menargetkan cryptocurrency yang digunakan untuk tujuan terlarang.